Bayi Meninggal Diduga Usai Imunisasi, Bupati Arifin Sampaikan Duka Mendalam

Bayi Meninggal Diduga Usai Imunisasi, Bupati Arifin Sampaikan Duka Mendalam
Bupati Arifin usai mendatangi rumah duka bayi, Rabu (29/3/2023)/Foto: Kanaltujuh.com

Trenggalek, Kanaltujuh.com –

Bupati Trenggalek Moch.Nur Arifin menyampaikan ucapan duka mendalam atas meninggalnya bayi usia lima bulan setelah sebelumnya diduga mendapat imunisasi dari asisten bidan Desa Gembleb Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek.

Pernyataan ini disampaikan Bupati Arifin usai mendatangi rumah duka ibu bayi yang berada di Kelurahan Surodakan Kecamatan Trenggalek, Rabu (29/3/2023).

“Hari ini saya baru sempat menengok ke rumah duka bapak Mukono yang kini kita mengucapkan belasungkawa dan kita saling mendoakan,” kata Bupati Arifin.

Arifin kemudian mengatakan dengan adanya peristiwa ini pihak orang tua bayi dalam hal ini Mukono dan istrinya Adelia telah menempuh jalur hukum dalam upaya mencari keadilan.

Sementara Sugeng Prayitno kakek dari bayi malang itu menceritakan kronologinya. Ia mengatakan awalnya bayi itu mendapat imunisasi di Desa Gembleb Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek.

Setelah itu bayi tersebut mengalami panas yang tinggi dan pada sore harinya juga mengalami diare. Melihat kondisi bayi seperti itu, akhirnya dilakukan konfirmasi ke bidan.

“Jawaban ibu bidan tidak apa-apa, itu sudah biasa, dan akhirnya kita dikasih obat penurun panas dan diare,” kata Sugeng.

Sugeng melanjutkan setelah mendapat obat tersebut kemudian diminumkan pada sang bayi, namun kondisi tubuh bayi tidak ada perubahan membaik. Kemudian dilakukan koordinasi lagi dengan bidan dan mendapat jawaban yang sama.

“Sampai akhirnya Rabu malam, bayi mengalami kejang dan melotot-melotot,” jelasnya.

Selanjutnya pada esok harinya pada Kamis pagi jam 05.00 WIB, bayi tersebut dibawah ke bidan dan oleh bidan dirujuk ke Puskesmas setempat. Dari Puskesmas kemudian dilarikan ke UGD Trenggalek jam 07.11 WIB.

Menurut Sugeng saat berada di UGD kondisi bayi mulai menunjukkan perkembangan kesehatan yang baik karena mendapat perawatan yang intensif.

“Sampai akhirnya tanggal 25 sekitar jam lima tiga puluh menghembuskan nafas terakhir,” urainya.

“Cuma yang menyuntik itu bukan bidannya tapi asisten bidannya,” ungkapnya.

Sugeng kemudian mengatakan yang menjadi alasan pihaknya melaporkan peristiwa itu ke Polisi karena pada tubuh bayi terdapat beberapa bercak warna hitam pada bagian lengan dan pinggang.

“Akhirnya kita minta kejelasan dari pihak terkait untuk melaporkan ini, agar terungkap penyebab kematian sebenarnya itu karena apa,” ujarnya.

Sepulang dari Polres Trenggalek kata dia, datanglah dokter dari Puskesmas dan bidan ke rumah Surodakan. Dan ketika ditanya tentang kematian bayi, pihak dokter maupun bidan tidak memberikan jawaban secara detail.

“Cuma berjanji akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan terkait dan secepatnya akan memberitahukan kami. Tapi kenyataannya sampai detik ini ndak ada konfirmasi ulang,” sesalnya.

Exit mobile version