kanaltujuh.com
Mantan ketua DPRD Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah ,Irwan Arya mengatakan di Morowali terdapat dua bandara yakni Bandara Maleo Morowali yang dikelola pemerintah dan Bandara dari PT. IMIP (Inndonesia Morowali Industrial Park).
Irwan mengatakan sebenarnya persoalan Bandara IMIP sudah lama terjadi dan proses pembangunan Bandara IMIP dilaksanakan ketika dirinya menjabat sebagai ketua DPRD Morowali Periode 2014-2019.
Pada saat proses pembangunan Bandara IMIP, Irwan sempat mempertanyakan kepada management IMIP maupun Pemerintah Provinsi, kenapa harus ada dualisme Bandara di Morowali
“Kenapa kita tidak fokus pada satu Bandara sebagai central transportasi udara kita,” kata Irwan melalui Podcast yang viral di media sosial.
Dengan satu Bandara kata Irwan akan lebih mempermudah pihaknya melakukan pengawasan dan memperoleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Morowali dari keberadaan Bandara tersebut.
Irwan melanjutkan sebagai ketua DPRD dirinya bahkan tidak boleh masuk ke kawasan industri tersebut. “ini yang membuat kami pertanyaan besar disitu, sehingga kami melakukan protes secara aturan yang ada,” terangnya.
Ia kemudian mengatakan fasilitas Bandara yang dibangun oleh PT. IMIP kenapa tidak bisa digunakan oleh Pemerintah maupun masyarakat.
Adapun pesawat yang biasanya mendarat di Bandara IMIP kata Irwan seperti pesawat Airbus dan Boeing.
Dalam satu hari lanjutnya terjadi 3 hingga 4 kali penerbangan pesawat, padahal yang diangkut bukanlah penumpang.
“Sehingga kami melihat dengan hadirnya pesawat yang landing disitu setara Airbus, Boeng setiap saat, setiap hari, itu yang diangkut apa sih, itu yang menjadi pertanyaan besar bagi kami sebagai masyarakat dan pemerintah saat ini, apakah mungkin mengangkut nikel atau membawa tenaga kerja asing ilegal ataukah hal-hal yang lain,” ungkapnya.
