kanaltujuh.com
Menteri Kehutanan Raja Juli menyampaikan banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di tiga Provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera barat adalah karena kombinasi beberapa faktor yang saling terkait.
Yang pertama kata Raja Juli karena cuaca ekstrem serta curah hujan yang tinggi kemudian geomorfologi DAS (Daerah Aliran Sungai) “Serta yang ketiga tentu adalah adanya kerusakan daerah pada tangkapan air,” kata Raja Juli dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR digedung Parlemen Jakarta, Kamis (04/12/2025).
Raja Juli kemudian menjelaskan secara umum kondisi Deforestasi Indonesia dari tahun 2020 hingga September 2025 mengalami penurunan 49.766 hektar jika dibandingkan tahun 2024 atau menurun 23,01 persen.
“Penurunan Deforestasi tersebut juga teridentifikasi pada tiga provinsi terdampak banjir. Di Aceh menurun sebesar 10,04 persen di Sumatera Utara menurun 13,98 persen dan di Sumatera Barat turun 14 persen,” paparnya.
Ia kemudian juga menerangkan DAS dan Perubahan Tutupan Lahan pada lokasi terdampak banjir di tiga Provinsi tersebut.
Yang pertama di Provinsi Aceh
Di Provinsi Aceh ditemukan adanya kurang lebih 70 titik banjir yang teridentifikasi masuk ke dalam 31 DAS dengan total luasan kurang lebih 3,05 juta hektar yang tersebar di 15 Kabupaten Kota.
Kemudian pada kurun waktu 2019-2024 terjadi perubahan tutupan lahan dari hutan menjadi non hutan seluas 21.476 hektar yang terdiri dari 12.159 hektar terjadi dalam kawasan hutan dan 9.317 luar kawasan hutan. Sementara lahan kritis yang ada di Aceh lebih dari 217 ribu hektar.
Yang kedua di Provinsi Sumatera Utara
Di Sumatera Utara terdapat kurang lebih 92 titik banjir yang teridentiikasi masuk kedalam 13 DAS dengan luas total 207 ribu hektar yang terbagi kedalam 11 Kabupaten Kota.
Pada kurun waktu 2019-2024 terjadi perubahan tutupan lahan dari hutan menjadi non hutan seluas 9.424 hektar yang terdiri dari dalam kawasan hutan seluas 3.427 hektar dan luar kawasan hutan 5.997 hektar. Sementara lahan kritis yang ada di Sumut 207 hektar.
Yang ketiga di Provinsi Sumatera Barat
Di Sumatera Barat terdapat kurang lebih 56 titik banjir yang teridentifikasi masuk kedalam 13 DAS denga luasan total 39.816 hektar yang tersebar di 14 Kabupaten Kota.
Pada kurun Waktu 2019-2024 terjadi perubahan tutupan lahan dari hutan menjadi non hutan seluas 1.821 hektar yang terdiri dari 1.444 hektar dalam kawasan hutan dan 377 hektar luar kawasan hutan. Sementara lahan kritis yang ada di Sumbar lebih dari 39 ribu hektar.
