Kemenkes Tegaskan Status Indonesia Belum Masuk Gelombang 3 Covid-19

Kemenkes Tegaskan Status Indonesia Belum Masuk Gelombang 3 Covid-19
Kemenkes Tegaskan Status Indonesia Belum Masuk Gelombang 3 Covid-19/Foto: Istimewa

Jakarta, Kanaltujuh.com –

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih terus memantau kondisi kenaikan kasus Covid-19.

Iklan

Sampai dengan saat ini ia belum bisa memastikan apakah Indonesia saat ini telah masuk gelombang ketiga pandemi Covid-19 atau belum.

“Jadi untuk penetapan gelombang ketiga kita masih terus pantau. Karena baru 10 hari terjadi peningkatan kasus,” tutur Nadia dilansir dari Kompas, Selasa (1/2/2022)

Akan tetapi potensi gelombang ketiga itu bisa saja terjadi jika melihat peningkatan kasus Covid-19 saat ini.

Baca Juga:
Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Papua Nugini Bahas Peningkatan Kerja Sama Bilateral

Nadia menyebutkan bahwa ke depannya kasus harian Covid-19 juga berpotensi terus mengalami kenaikan hingga mencapai puncaknya.

Masih menurut Nadia, jika merujuk penjelasan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, puncak kasus harian Covid-19 berpotensi bisa tiga hingga kali lebih besar dari puncak kasus harian saat penularan varian Delta.

Sehingga jika tahun lalu puncak kasus harian saat penularan varian Delta sebanyak 56.000 maka ada potensi varian Omicron terjadi tiga hingga empat kali lipat.

“Itu kemungkinannya ya. Bisa sampai tiga hingga empat kali kalau kita tidak disiplin protokol kesehatan, testing dan tracing masif, termasuk percepatan vaksiansi,” jelas Nadia.

Baca Juga:
Pemkab Trenggalek Raih Juara 1 Lomba Video Kreatif di APKASI Otonomi Expo 2024

“Namun, kita masih ada waktu untuk menurunkannya. Saat ini kita sudah tahu lebih banyak tentang varian Omicron,” lanjutnya.

Dia menuturkan, saat ini yang perlu lebih diwaspadai adalah penularan dari transmisi lokal.

Sebab saat ini penularan varia Omicron jumlahnya relatif lebih sedikit.

“Kalau dari pelaku perjalanan luar negeri itu risikonya kecil kan. Kita lihat kasus total saja dari PPLN itu hanya 1.000-an,” tambahnya.

Sementara itu, pemerintah melaporkan penambahan 16.021 kasus baru Covid-19 per 1 Februari 2022.

Baca Juga:
Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Papua Nugini Bahas Peningkatan Kerja Sama Bilateral

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *