Kondisi Pasar Ikan Bandung Kumuh, Ketua Komisi C Minta Segera Dibangun

Kondisi Pasar Ikan Bandung Kumuh, Ketua Komisi C Minta Segera Dibangun
Ketua Komisi C DPRD Tulungagung Bidang Kesehatan dan Keuangan Asrori S.H/Foto: Kanaltujuh.com

Tulungagung, Kanaltujuh.com –

Ketua Komisi C DPRD Tulungagung Bidang Kesehatan dan Keuangan Asrori S.H meminta Pasar Ikan Bandung yang lokasinya berada di Desa Bandung Kecamatan Tulungagung hendaknya segera dibangun.

Pernyataan itu disampaikan Asrori usai menggelar rapat dengar pendapat dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di gedung DPRD Tulungagung, Kamis (31/3/2022).

“Pasar ikan Bandung harus segera dibangun, itu komitmen kita dari awal,” kata Asrori.

Politisi dari Partai Golkar ini mengungkapkan yang menjadi alasan pasar tersebut harus segera dibangun karena kondisinya sangat kumuh.

Selain itu sebutnya warga sekitar sangat merasa resah karena air limbah dari aktivitas pasar ikan pada akhirnya mencemari air sumur mereka.

Ia kemudian mengungkapkan bahwa sejak tahun 2017 Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) setempat telah merencanakan pemindahan sekaligus pembangunan pasar ikan tersebut. Namun, faktanya hingga saat ini rencana tersebut tak pernah terealisasi.

Oleh karena itu dalam hearing siang tadi, ia sempat menggali informasi dari OPD terkait tentang apa yang menjadi kendala sehingga pemindahan sekaligus pembangunan pasar ikan tersebut menjadi terhenti hingga saat ini.

Ternyata kata dia, lahan yang akan digunakan untuk pembangunan pasar ikan yang lokasinya di Desa Suwaru merupakan lahan produktif pertanian.

“Dari sisi itu aturan tetap kita laksanakan aturan, tapi dari sisi kemanfaatannya, pemindahan ini yang utama,” ujarnya

Ia pun berharap pemindahan dan pembangunan pasar ikan hendaknya segera dibangun.

Mengingat anggaran untuk proses pemindahan dan pembangunan pasar ikan telah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Tulungagung.

Ketika ditanya berapa nantinya anggaran yang disiapkan untuk pembangunan pasar ikan, Asrori belum bisa memberikan keterangan.

“Belum, itu terserah pemda yang menganggarkan, nanti kebutuhannya berapa,” ucapnya.

Exit mobile version