Mendikbudristek Dorong Guru Gelar Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah

Pembelajaran Tatap Muka di waktu pandemi Covid-19
Pembelajaran Tatap Muka di waktu pandemi Covid-19/Foto: Kompas

Jakarta, Kanaltujuh.com –

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim meminta para guru mendesak dinas pendidikan di daerahnya untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

“Tolong desak semua kepala dinas untuk sekolah tatap muka harus segera dilaksanakan,” kata Nadiem dalam peringatan Hari Guru Nasional di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis, (25/11).

Sejak dimulainya tahun ajaran 2021/2022, Nadiem terus menggencarkan pembelajaran tatap muka di berbagai daerah. Dalam sejumlah kesempatan, Nadiem mengatakan banyak riset menunjukan bahwa di situasi bencana yang mengharuskan pembelajaran jarak jauh (PJJ), ada efek negatif terhadap anak. Bahkan efek ini bisa terus berkepanjangan jika tak ada tindakan yang diambil.

Dampak pertama, kata dia, adalah ancaman putus sekolah. Ia mengatakan banyak anak terpaksa bekerja karena berbagai faktor. Mulai dari PJJ yang tak maksimal hingga ketersediaan fasilitas pendukung PJJ. Selain itu, ada pula beberapa persepsi orang tua yang juga berubah, mengenai peran sekolah dalam proses pembelajaran karena PJJ tak maksimal.

Selanjutnya, adalah ancaman penurunan capaian pelajar. Nadiem mengatakan selama PJJ, kesenjangan kualitas antara yang punya akses terhadap teknologi dan tidak itu semakin besar. “Kita beresiko mempunyai learning losslost generation, di mana dampak permanen terhadap generasi kita, terutama jenjang yang masih muda,” kata Nadiem, pada 7 Agustus lalu.

Ancaman terakhir adalah meningkatnya kekerasan terhadap anak selama PJJ. Selain itu, anak pun memiliki resiko psikososial, akibat stres terus menerus di dalam rumah dan tak dapat bertemu teman.

Exit mobile version