Begini Penjelasan Sekda Trenggalek Soal Pinjaman Daerah

Sekretaris Daerah
Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek, Ir. Joko Irianto

Trenggalek, Kanaltujuh – Dalam dua pekan terakhir ini puluhan orang yang mengatasnamakan dirinya Masyarakat Peduli Trenggalek sempat mempertanyakan kemana alokasi dana pinjaman daerah melalui hearing di Gedung DPRD Trenggalek.

Menanggapi hal tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Trenggalek Ir. Joko Irianto menegaskan bahwa dana pinjaman daerah sebesar kurang lebih 200 milyar akan dialokasi untuk membangun rumah sakit di Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek.

“Kenapa kok rumah sakit? Jadi seperti kita ketahui bahwa Perpres 80 menetapkan kita itu dapat alokasi PSN (Proyek Strategis Nasional),” kata Joko ketika ditemui di kediamannya Jalan Wakhid Hasyim Trenggalek, Sabtu (26/6).

Dikatakan olehnya Proyek Strategis Nasional itu meliputi pembangunan Jalan Selingkar Wilis, Jalur Lingkar Selatan, Dam Bagong dan lain sebagainya.

Dalam perencanaannya, kata dia, untuk pembangunan Jalur Lingkar Selatan diharuskan adanya sarana dan prasarana serta rumah sakit.

“Saat ini kita kena pandemi, nah munculah program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional),” kata Joko yang sekaligus menjabat sebagai Ketua TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) Kabupaten Trenggalek.

Melalui program PEN ini sambungnya Pemerintah Daerah ditawari oleh Pemerintah Pusat untuk melakukan pinjaman yang dikenal dengan istilah pinjaman daerah melalui P.T. SMI.

“P.T. SMI itu adalah suatu BUMN dibawah kendali Kementrian Keuangan,” jelasnya.

Disampaikan oleh Joko, sesuai arahan dari Menteri Keuangan maupun Menko Perekonomian bahwa Pemulihan Ekonomi Nasional harus segera digulirkan.

“Nah akhirnya Pak Bupati merencanakan membangun rumah sakit,” terangnya.

Menurut Joko, dengan adanya rumah sakit di kawasan Jalur Lingkar Selatan tentunya akan mendukung pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Trenggalek. Alasannya karena dikawasan tersebut terdapat pelabuhan perikanan maupun pelayaran ditambah lagi adanya kawasan Pariwisata.

“Maka di situ ada kayak sentra ekonomi, apalagi Pemerintah Daerah merencanakan disitu sebagai kota maritim baru,” urainya.

Dikatakan oleh Joko, Pembangunan rumah sakit di kawasan selatan Kabupaten Trenggalek mutlak diperlukan, karena ketika JLS beroperasi nantinya, maka tidak menutup kemungkinan masyarakat Kecamatan Munjungan dan Watulimo jika membutuhkan layanan kesehatan akan lari ke kabupaten tetangga.

“Di situlah strategi pak Bupati untuk mencegah masyarakat di kawasan selatan agar tidak lari keluar dengan adanya jalan yang sudah bagus,” ulasnya.

Strategi Bupati itu kata Joko sebagai upaya untuk memenuhi daripada Perpres 80 termasuk menangkap adanya peluang Pemulihan Ekonomi Nasional.

Menurutnya dengan adanya pembangunan rumah sakit type C yang rencananya dibangun di tanah milik daerah tepatnya di desa Tasikmadu kecamatan Watulimo, pada akhirnya nanti juga berfungsi menampung pasien jika terjadi lonjakan pasien Covid-19 di Kabupaten Trenggalek.

Sementara untuk pengelolaan rumah sakit nantinya ada dua opsi yang ditawarkan oleh Pemkab Trenggalek yakni dikelola oleh Pemkab Trenggalek dalam bentuk BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) atau dikerjasamakan dengan pihak ketiga.

Lebih dari itu kata Joko rumah sakit yang akan dibangun dengan menggunakan dana PEN itu nanti juga dirancang tahan terhadap guncangan Gempa Bumi dan Tsunami.

Joko kemudian menyampaikan Pemkab Trenggalek sebelumnya merencanakan mengajukan pinjaman daerah sebesar 400 miliar ke P.T. SMI.

Dana tersebut rencananya selain di alokasikan untuk membangun rumah sakit, juga akan digunakan untuk membangun mall di Kabupaten Trenggalek.

Exit mobile version